Puspadanta- Balai
Pemuda dan Olahraga DIY bekerjasama dengan Purna Caraka Muda Indonesia DIY
menyelenggarakan Seleksi Final Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) DIY tahun
2015 yang diselenggarakan mulai tanggal 10-12 April 2015. Program PPAN
sendiri merupakan program tahunan meliputi Pertukaran Pemuda
Indonesia-Kanada (ICYEP), Indonesia-Australia (AIYEP), Indonesia-Malaysia
(IMYEP), Indonesia-Korea (IKYEP), dan Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (SSEAYP).
Rahmat Aditya
Hutama project officer PPAN 2015 dalam laporannya mengatakan bahwa
para finalis yang ikut serta dalam kegiatan ini adalah mereka yang telah
berhasil melewati beberapa tahapan seleksi diantaranya pada sesi pendaftaran
online mulai tanggal 9-22 Maret 2015, dan sesi wawancara pada tanggal 28 Maret
2015. Pada akhirnya dalam seleksi kali ini didapatkan sebanyak 21 finalis
putra-putri DIY.
Acara dibuka
oleh Indra selaku panitia PPAN 2015 yang sekaligus secara simbolis menyematkantag
name pada perwakilan finalis. Progam Pertukaran Pemuda Antar Negara
merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. Dari tahun ke tahun
antusias generasi muda untuk mengikuti kegiatan Pertukaran Pemuda Antar Negara
cukup tinggi. Terbukti pada tahun ini terdapat ribuan berkas yang telah
masuk. Bertempat di Pondok Pemuda Ambarbinangun Tirtonirmolo Kasihan Bantul,
selama 3 hari para finalis dikarantina untuk mengikuti tahap demi tahap
kegiatan.
Dalam kegiatan
seleksi terdapat beberapa tes mengenai nasionalisme, pengetahuan umum,
kemampuan berbahasa Inggris, karakter, maupun kemampuan lainnya. Para peserta
pun dites kemampuannya dalam membuat exhibition atau merancang sebuah
pameran. Pameran ini menampilkan berbagai kerajinan asli Yogyakarta yang dibawa
oleh para peserta, seperti baju batik, kain batik, wayang, keris, dll. Para
finalis diuji ketangkasan maupun kreativitasnya untuk dapat mengkonsep pameran
semaksimal dan semenarik mungkin hanya dalam hitungan waktu 8 menit. Tak hanya
mengkonsep sebuah pameran saja, para finalis juga dihadapkan dengan para juri
yang dalam hal ini berperan sebagai wisatawan. Ada tantangan tersendiri saat
menghadapi wisatawan yang mengunjungi stand mereka, karena para finalis juga
diuji kemampuannya untuk berkomunikasi dengan baik dan lancar. Tak jarang para
wisatawan pun menggunakan bahasa asing untuk menguji kemampuan komunikasi para
finalis. Para finalis sendiri adalah para pemuda yang terpilih
melalui seleksi yang ketat. Mereka adalah para pemuda yang memiliki track
record yang baik di masyarakat, aktif berorganisasi, serta memiliki pembawaan
diri yang baik.
Saat karantina,
para finalis yang tergabung dalam beberapa kelompok ini kembali diuji
kemampuannya dalam bidang seni dan budaya. Dengan memakai pakaian adat, mereka
menujukkan bakat dan potensinya di hadapan para juri. Para finalis Pertukaran
Pemuda Antar Negara jika terpilih nanti juga bertanggung jawab untuk
memperkenalkan Indonesia baik dari aspek budaya, kekayaan alam, serta potensi
sumber daya manusianya.
Kepala Seksi
Olahraga BPO DIY, Slamet Latanggang menyatakan kegembiraannya, karena antusias
para pemuda untuk mengikuti seleksi Progam Pertukaran Pemuda Antar Negara
sangat tinggi. Diungkapkannya bahwa seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara
telah dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya, dimulai dengan road show ke
beberapa Perguruan Tinggi, kemudian seleksi berkas, dan wawancara.
Diharapkannya dengan Pertukaran Pemuda Antar Negara ini dapat
menciptakan kader pemuda yang berwawasan internasional.
Untuk
memperkenalkan dan mempererat tali silaturahmi antara para finalis Pertukaran
Pemuda Antar Negara dengan pejabat Balai Pemuda dan Olah Raga DIY diadakan pula
acara gala Dinner. Dalam sambutannya pada acara penutupan Kepala BPO DIY Edy
Wahyudi mengatakan bahwa tujuan dari diselenggarakannya Pertukaran Pemuda Antar
Negara adalah untuk memberikan wahana bagi pemuda-pemudi di Daerah Istimewa
Yogyakarta bersama pemuda-pemudi yang terseleksi di seluruh nusantara untuk
bergabung melalui progam Pertukaran Pemuda Antar Negara dengan Kanada, Jepang,
Korea, Cina, bahkan Australia. Selain itu Pertukaran Pemuda Antar Negara juga
sebagai bentuk pertukaran budaya Indonesia dengan budaya luar. Ia juga
berharap agar potensi-potensi yang dimiliki oleh para finalis dapat
memberi warna pada program Pertukaran Pemuda Antar Negara pada tahun
ini.(rhu/pus)