Sabtu, 25 April 2015

Dinas Kebudayaan DIY Meriahkan HUT Kabupaten Gianyar Ke-244

Mengkutip dari: www.puspadanta.com

Puspadanta- Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan suku, pulau dan bahasa telah membuat daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Dengan motto Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua telah menjadikan Indonesia negara yang toleran terhadap perbedaan dan menghargai daerah satu dengan yang lain. Seperti yang baru saja dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY yang meramaikan Hari Ulang Tahun Kabupaten Gianyar Bali yang ke- 244. Dinas Kebudayaan DIY membawa tim kesenian yang mewakili 4 kabupaten dan 1 kota di DIY. Mereka membawakan berbagai atraksi kesenian yang menggambarkan bahwa Yogyakarta sangatlah menarik dan indah serta bersahabat. Menurut Dra.Eni Lestari selaku Kepala Seksi Kesenian Dinas Kebudayan DIY, kebudayaan Yogyakarta yang belum dikenal dapat diangkat dan diapresiasi oleh masyarakat, sehingga nantinya akan meningkatkan potensi di bidang kebudayaan atau kesenian masyarakat Yogyakarta.

Sekitar 80 anggota tim yang terdiri dari seniman-seniman dan beberapa staf dinas kebudayaan DIY meramaikan acara HUT kabupaten Gianyar ke-244 (17/4/2015) dengan pertunjukan seni dan pawai  budaya. Pertunjukan seni yang digelar di open stage Balai Budaya menampilkan berbagai seni tradisi yang ada di DIY seperti Tari Bangilun atau Angguk, Tari Badui, Jathilan dan lain-lain. Semua tari-tarian tersebut di kreasikan dengan sangat menarik hingga menjadi pertunjukan seni yang berkualitas tinggi dengan durasi lebih kurang 7 menit. Setiap seni yang ditampilkan mempunyai ciri khas DIY, seperti Tari Angguk yang merupakan ciri khas kabupaten Kulonprogo/ tarian yang menceritakan Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayeng Prono dalam Serat Ambiyo. Tarian yang biasa dimainkan secara berkelompok oleh penari wanita dengan kostum serdadu Belanda dan dihiasi gombyok barang emas, sampang, sampur, topi pet warna hitam dan kaos kaki warna merah/kuning dan mengenakan kacamata hitam. Sedangkan untuk tari badui yang termasuk dalam tari tradisi yang berasal dari daerah Sleman merupakan jenis tarian rakyat yang menggambarkan suatu adegan peperangan atau serombongan prajurit yang sedang latihan perang, biasanya penyajian tari ini dilakukan secara kelompok  dan berpasangan.

Jika dilihat dari latar belakang Gianyar sebagai pusat budaya ukiran di Bali, tentu saja selaras dengan Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga mempunyai kebudayaan dan kesenian yang tinggi. Oleh karena itu dalam perayaan kabupaten Gianyar ke-244, tim kesenian DIY meramaikan pawai budaya Gianyar 2015. Dalam pawai budaya tim kesenian DIY menampilkan tema Golong-gilig Ngayogyakarta. Tema tersebut menggambarkan persatuan 4 kabupaten dan 1 kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pawai kebudayaan dimulai dari Balai Budaya menuju GOR Kebo Iwa Gianyar lebih kurang menempuh perjalanan sejauh 1 km. Tim kesenian DIY lebih kurang 80-an orang berjalan kaki dengan menampilkan berbagai kostum yang menarik. Ada yang berperan sebagai penabuh gamelan, pembawa properti wayang dan penari tradisi DIY.

Menurut Setyawan Sahli,MM selaku kepala Bidang tradisi dan Budaya dinas Kebudayaan DIY, dari tanggal 25-27 April juga diselenggarakan pawai budaya, dalam hal ini Dinas Kebudayaan DIY mengirimkan 1 kontigen. Ia berharap  Yogyakarta dapat dikenal oleh masyarakat Bali dan daerah lainnya, serta dapat mengembangkan kesenian DIY sehingga dapat dikenal di masyarakat luas. (lala/pus)

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN KALO MAU BERKOMENTAR,,
MUMPUNG GAK DILARANG...